Bismillahirrahmaanirrahim...
Manusia adalah makhluk yang unik. Allah swt menciptakan
manusia dengan komponen yang sangat sempurna; jasad, jiwa, akal dan hati. Di
antara beberapa unsur tersebut, hatilah yang paling sensitif. Ya, hati manusia
memang sensitif.
Hati manusia akan shock ketika dihadapkan dengan sebuah
hal besar dan baru dalam kehidupan. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk
memantapkan hati dalam keadaan tersebut. Usaha keras pun perlu dilakukan untuk
meyakinkan kesiapan hati. Jasad, jiwa dan akal turut berperan mati-matian demi
menghasilkan ketetapan hati yang mantap.
Mengapa hati sangat sulit ditaklukkan? Hati adalah salah
satu unsur dalam diri manusia yang tidak bisa berbohong ataupun dibohongi. Hati
manusia akan selalu berkata jujur. Ia akan selalu mengungkapkan kebenaran,
walaupun akal dan jasad manusia memungkiri atau menutup-nutupi.
Seperti, pelajaran yang saya dapat dari belajar....
Seandainya kita ingin (hanya baru ingin) mengungkapkan
kebohongan dari mulut kita, pasti seakan-akan hati berucap "Engkau Berbohong"...jika
telah di ucapkan, hati akan merasa gelisah dan bersalah...hingga menjadi beban
pikiran bahkan membuat jiwa tak tenang...maka tubuh akan merasa sakit.
Maka, tidaklah salah ketika rasul saw. Berkata dalam
sabdanya bahwa dalam diri manusia terdapat sekerat daging. Apabila daging itu
baik, maka seluruh tubuh akan menjadi baik; dan apabila sekerat daging itu
rusak, maka seluruh tubuh pun akan rusak. Ya, dia adalah hati.
Di sisi lain, hati juga sangat sulit untuk ditenangkan
ketika ia sedang mengalami goncangan. Ketika hati kecewa, seluruh unsur dalam
tubuh manusia akan terkena imbasnya. Akal seakan berjalan di tempat. Sejenak ia
akan merasa bingung untuk melakukan fungsinya; membedakan baik dan buruk, dosa
dan pahala. Jiwa terasa hampa. Jasad terkulai lemah dan tak berdaya untuk
melakukan apapun. Semua terjadi hanya karena hati.
Ada sebuah ungkapan berbunyi "lidah manusia lebih
tajam dari pedang", mengapa demikian? Karena sasaran serang lidah adalah
hati. Ketika hati terluka, maka untuk memulihkan dan membangkitkannya kembali
dari keterpurukan akan sangat sulit sekali. Hati manusia ibarat kaca, jika kaca
retak atau pecah, maka tidak akan ada yang bisa menyatukannya kembali. Jikapun
bisa, pasti bekas retak masih akan terlihat.
Oleh karena itu, selaku muslim kita dianjurkan untuk
selalu menjaga hati. Kejernihan dan kesucian hati sangat penting untuk
dipertahankan. Karena menodai hati sama dengan membunuh diri. Biarkan hati
mekar dan bersemi di tengah padang cinta ilahi. Menebarkan semerbak wangi ketakwaan.
Menyegarkan pandangan dengan warna-warni ketaatan.
Jika hati terlihat layu, segarkanlah ia dengan al-quran.
Jika hati gersang, siramlah ia dengan air keridhoan. Jika hati menangis,
usaplah air matanya dengan belaian kasih tuhan. Ya, hanya dengan kembali pada
allah swt. Hati dapat kembali tenang.
Ajarilah hati agar dapat menerima semua takdir yang telah
ditetapkan. Karena sesungguhnya, skenario allah swt. Sangat indah. Di balik
semua yang dirasakan hati, terdapat hikmah-hikmah ilahi. Selaku manusia, kita
hanya bisa taat dan meyakini kebenaran itu semua.
Karena hanya allah swt. Yang maha mengetahui segala
sesuatu. Allah swt maha kuasa. Allah swt. Maha melihat dan mendengar. Allah swt
tidak akan menelantarkan hambanya, sebagaimana allah swt tidak akan membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Wallahu a'lam ...
http://kisahtanpabicara.blogspot.com/2012/01/segumpal-daging-hati.html
http://kisahtanpabicara.blogspot.com/2012/01/segumpal-daging-hati.html