Selasa, 21 Februari 2012

Mempermainkan Allah

Dikisahkan,


Manshur bin 'Amar berkata, saya mempunyai seorang kawan yang tak henti-hentinya melakukan maksiat. Suatu saat ia bertobat, saya melihatnya banyak melakukan ibadah dan shalat tahajud. Beberapa hari saya kehilangan dia, saya mendapat kabar bahwa ia sakit. Saya pergi untuk menjenguknya, saat itu saya disambut oleh putrinya yang bertanya, 'mau menemui siapa?' 'mau ke si fulan' jawab saya, putrinya mengizinkan saya masuk ke dalam rumah dan saya lihat ternyata ia berbaring diruangan tengah. Mukanya kelihatan hitam, matanya belalakan, dan bibirnya sangat keras. 


Saya berkata pada dia -saat itu saya merasakan rasa takut terhadapnya, 'Kawan, perbanyak mengucapan kalimat La Ilaha Illallah!' ia membuka matanya yang merah lalu pingsan. Setelah siuman saya berkata lagi kepadanya. "kawan, perbanyaklah mengucapkan La Ilaha Illallah!' saya mengucapkan kata tersebut sebanyak dua kali. Ia membuka kedua matanya lalu berkata, "wahai manshur saudaraku! kalimat itu telah terhalang terucap oleh ku."


"Mendengar kata-kata dia saya spontan bertutur, 'Tidak ada daya dan kekuatan kecuali oleh Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung'. Kemudian saya berkata lagi kepadanya, 'Kawan, dimana shalat, dimana puasa, tahajud dan ibadah malammu itu?' ia menjawab, 'Semua itu saya persembahkan bukan untuk Allah.


Tobatku hanya pura-pura, saya melakukan itu semua tiada lain supaya disebut-sebut oleh orang banyak sebagai orang saleh. Saya melakukan semua itu hanya untuk pamer kepada orang lain. Ketika sedang menyendiri, saya mengunci pintu, merumbaikan tirai rumah, dan saya meneguk minuman memabukkan. Saya menampakkan berbagai maksiat kepada Tuhanku. Saya melakukan hal tersebut sangat lama. Suatu saat saya tertimpa penyakit yang sangat berbahaya. Saya berkata kepada putriku, 'Tolong ambilkan Al-Quran!' setelah Al-Quran berada ditanganku, saya berkata, 'Ya Allah, demi kebenaran Al-Quran yang agung ini, berikanlah kesembuhan kepadaku dan saya tidak akan melakukan dosa selamanya.' Allah pun memberikan kesembuhan kepadaku.


Ia melanjutkan, Ketika telah sembuh, saya kembali lagi pada kebiasaanku, yaitu mabuk dan melahap kesenangan lainnya. Setan pun telah melupakan janji yang telah saya tuturkan kepada Tuhanku. Saya meneruskan perbuatan dosa. Tidak lama kemudian saya menderita penyakit yang sangat parah dan hampir merenggut nyawa. Saya meminta kepada keluargaku untuk memindahkan saya keruang tengah sebagaimana kebiasaanku kalau sedang sakit. Kemudian saya meminta diambilkan Al-Quran, alalu saya membaca dan kemudian mengangkatnya. Saya berdoa, 'Ya Allah, demi kehormatan apa -apa yang ada di dalam Al-Quran yang mulia ini, berupa kalam-Mu, saya meminta Engkau memberikan kesembuhan kepadaku.' Allah pun saat itu mengabulkan doaku. 


Tidak beda dengan sebelumnya saya kembali menyantap maksiat. Tidak lama kemudian saya terkena penyakit ini. Saya minta kepada keluargaku untuk dipindahkan keruang tengah sebagaimana yang engkau lihat sekarang, saya meminta diambilkan Al-Quran untuk dibaca. Namun, aneh sekali, tidak ada satu huruf pun yang tampak di dalam lembaran Al-Quran tersebut. Saya tahu bahwa Allah Swt. marah kepadaku. Lalu saya mengangkat kepala sambil berdoa, 'Ya Allah, demi kehormatan Al-Quran ini, berikanlah kesembuhan padaku, wahai Dzat Penggenggam langit dan bumi.' tiba-tiba saya mendengar suara tanpa jirim (hatif) yang berbentuk syair :


Engkau bertobat ketika sakit
Dan kembali kepada dosa ketika sehat
Sering sekali kesusahanmu
Berkali-kali engkau dijauhkan
Dari petaka yang menimpamu
Apakah engkau tidak khawatir
Kematian datang menemuimu
Padahal dirimu dalam dosa
Yang terus engkau lupakan


Manshur bin 'Amar berkata, "Tidaklah saya keluar dari rumahnya sehabis menjenguk, melainkan mataku penuh dengan berbagai pelajaran'. Belum juga saya sampai ke pintu rumah, tiba-tiba saya mendapat kabar bahwa ia meninggal dunia. innalillahiwainnailaihirojiun


Astagfirullah..astagfirullah..astagfirullah...
berkata tapi tak dilaksanakan,,,menuntut tapi tak diamalkan,,,
merasa paling hebat,,,paling raja,,,paling unggul,,,paling tinggi,,,
kesombongan telah meliputi diri...
Astagfirullah..astagfirullah..astagfirullahaladzim...
Ampuni diri ini yaa Allah...yaa Rahman...yaa Rohiim...
Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad...
Aamiin...aamiin yaa robbal 'Alamiin...